3 Indikator Agar Mudah Menggunakan Pola Spinning Top Saat Trading

Selama melakukan trading, mengidentifikasi dan memanfaatkan pola candlestick yang kuat dapat menjadi kunci kesuksesan. Salah satu pola yang sering digunakan adalah pola Spinning Top. Namun, untuk meningkatkan keakuratan dan keefektifan penggunaan pola ini, ada baiknya kita mempertimbangkan penggunaan indikator tambahan. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang tiga indikator yang dapat membantu Anda menggunakan pola Spinning Top dengan lebih mudah dan efektif dalam trading. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Pola Spinning Top?

Candlestick Spinning Top adalah salah satu pola candlestick yang sering muncul dalam analisis teknikal. Pola ini menggambarkan ketidakpastian di pasar, di mana antara pembeli dan penjual tidak ada dominasi yang jelas. Candlestick Spinning Top terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan hampir sama atau sangat dekat, sementara sumbu atas dan sumbu bawah panjang. Pola ini memiliki bentuk mirip dengan spinner atau gasing, dengan sumbu yang mencuat di kedua sisi candle.

Candlestick Spinning Top dapat memberikan indikasi bahwa pasar sedang mengalami konsolidasi atau adanya perubahan sentimen. Pola ini menunjukkan bahwa kekuatan antara pembeli dan penjual seimbang, sehingga harga cenderung bergerak dalam kisaran yang sempit. Jika pola Spinning Top muncul setelah tren yang kuat, hal ini dapat menjadi sinyal bahwa pasar sedang kehilangan momentum dan mungkin mengalami pembalikan.

Pola Spinning Top ditandai oleh tubuh candlestick yang kecil, yang menunjukkan ketidakpastian pasar antara pembeli dan penjual. Tubuh candlestick biasanya memiliki rentang harga yang sangat sempit. Pola Spinning Top memiliki upper shadow (sumbu atas) dan lower shadow (sumbu bawah) yang bisa panjang atau pendek. Shadow tersebut menunjukkan bahwa harga telah menguji tingkat tertinggi dan terendah dalam periode waktu tersebut.

Bullish Spinning Top dan Bearish Spinning Top

Pola spinning top mempunyai dua jenis yaitu bullish spinning top dan bearish spinning top. Bullish Spinning Top adalah pola candlestick yang mengindikasikan potensi pembalikan tren bearish menjadi bullish. Pola ini terdiri dari tubuh kecil dengan upper shadow dan lower shadow yang lebih panjang. Bullish Spinning Top memiliki tubuh kecil yang menunjukkan ketidakpastian antara pembeli dan penjual. Rentang harga pada periode tersebut relatif sempit dan menunjukkan bahwa tidak ada dominasi yang jelas dari salah satu pihak.

Pola ini memiliki upper shadow yang lebih panjang dibandingkan tubuhnya. Upper shadow menggambarkan bahwa harga telah menguji level tertinggi dalam periode tersebut, tetapi penjual tidak mampu menjaga tekanan jual mereka. Selain itu, Bullish Spinning Top juga memiliki lower shadow yang pendek atau bahkan tidak ada. Ini menunjukkan bahwa meskipun penjual mencoba menekan harga lebih rendah, pembeli telah mengambil kendali dan mencegah harga turun terlalu jauh.

Setelah periode penurunan harga yang signifikan, pola ini menunjukkan bahwa tekanan jual mulai melemah dan pembeli mulai mengambil alih. Hal ini bisa menjadi sinyal bahwa harga kemungkinan akan naik. Anda bisa mengkonfirmasi menggunakan indikator seperti Oscillator Stochastic, RSI, dan Moving Average.

Baca juga: Kenali Karakteristik Pola Marubozu dan Cara Penggunaannya

Sedangkan pola Bearish top memiliki karakteristik yang mirip dengan Bullish Spinning Top, tetapi arahnya kebalikannya. Bearish Spinning Top juga memiliki tubuh kecil yang menunjukkan ketidakpastian antara pembeli dan penjual. Rentang harga pada periode tersebut relatif sempit dan menunjukkan bahwa tidak ada dominasi yang jelas dari salah satu pihak. Pola ini memiliki upper shadow yang pendek atau bahkan tidak ada. Ini menunjukkan bahwa meskipun pembeli mencoba mendorong harga lebih tinggi, penjual telah mengambil kendali dan mencegah kenaikan yang signifikan.

Bearish Spinning Top memiliki lower shadow yang lebih panjang dibandingkan tubuhnya. Lower shadow menggambarkan bahwa harga telah menguji level terendah dalam periode tersebut, tetapi pembeli tidak mampu mempertahankan tekanan beli mereka. Selain itu, Bearish Spinning Top dapat mengindikasikan potensi pembalikan tren bullish menjadi bearish. Setelah periode kenaikan harga yang signifikan, pola ini menunjukkan bahwa tekanan beli mulai melemah dan penjual mulai mengambil alih. Hal ini bisa menjadi sinyal bahwa harga kemungkinan akan turun.

Perbedaan Spinning Top dengan Doji

Perbedaan antara Spinning Top dan Doji terletak pada struktur dan karakteristik mereka. Meskipun keduanya adalah pola candlestick dengan tubuh kecil dan menunjukkan ketidakpastian, ada beberapa perbedaan penting yang membedakan keduanya. Berikut adalah perbedaan antara Spinning Top dan Doji:

1. Tubuh candle:

      • Spinning Top: Spinning Top memiliki tubuh kecil yang menunjukkan keseimbangan antara pembeli dan penjual. Tubuhnya bisa berwarna bullish atau bearish, tergantung pada posisinya dalam tren.
      • Doji: Doji juga memiliki tubuh kecil yang menunjukkan ketidakpastian. Namun, tubuh Doji hampir tidak memiliki perbedaan antara harga pembuka dan penutupannya, sehingga sering kali terlihat seperti sebuah garis horizontal.

2. Shadow:

      • Spinning Top: Spinning Top memiliki shadow atas dan bawah yang bisa pendek atau panjang. Shadow atas menggambarkan tekanan beli yang gagal mempertahankan kenaikan harga, sedangkan shadow bawah menggambarkan tekanan jual yang gagal menekan harga lebih rendah.
      • Doji: Doji juga memiliki shadow atas dan bawah yang bisa pendek atau panjang. Namun, sering kali tidak ada atau hanya sedikit perbedaan antara panjang shadow atas dan bawahnya.

3. Sentimen pasar:

      • Spinning Top: Spinning Top mengindikasikan ketidakpastian pasar dan keseimbangan antara pembeli dan penjual. Pola ini bisa muncul baik dalam tren naik maupun tren turun, dan dapat menjadi pertanda potensi pembalikan harga.
      • Doji: Doji juga mengindikasikan ketidakpastian pasar, tetapi cenderung lebih kuat dalam menggambarkan ketidakpastian di pasar saat ini. Doji menunjukkan bahwa pembeli dan penjual berada dalam keadaan imbang, dan bisa menjadi sinyal pembalikan atau kelanjutan harga tergantung pada konteks pasar.

Perbedaan-perbedaan ini memberikan karakteristik unik pada masing-masing pola dan dapat membantu trader dalam menginterpretasikan tindakan harga dan mengambil keputusan trading yang lebih baik.

Cara Trading Menggunakan Pola Spinning Top

Untuk menggunakan pola spinning top dengan benar, Anda harus memperhatikan tiga hal: struktur market yang sedang terjadi, level area penting, dan konfirmasi. 

1. Struktur Market

Spinning Top bisa muncul dalam berbagai struktur pasar yang dapat memberikan petunjuk tentang keadaan pasar. Jika Spinning Top muncul dalam tren naik yang kuat, hal itu dapat mengindikasikan adanya potensi pembalikan atau penurunan harga yang sementara. Pola ini menunjukkan bahwa tekanan beli yang kuat telah melemah atau terjadi konsolidasi pasar sebelum tren naik berlanjut.

Dalam tren turun yang kuat, Spinning Top bisa menjadi sinyal bahwa tekanan jual mulai melemah atau terjadi konsolidasi sebelum tren turun berlanjut. Pola ini dapat menunjukkan potensi pembalikan harga atau penerusan tren turun. Namun jika terlihat pada terlihat dalam pasar yang sedang berkonsolidasi atau bergerak sideways. Dalam kondisi ini, pola ini menunjukkan ketidakpastian pasar dan persaingan antara pembeli dan penjual yang seimbang. Pola ini dapat mengindikasikan adanya potensi pergerakan harga yang signifikan jika harga menembus level support atau resistance yang relevan.

2. Level Area

Dalam konteks penggunaan Spinning Top, level area merujuk pada tingkat harga khusus di mana pola tersebut muncul atau terbentuk. Level area ini sering kali menjadi penting dalam analisis teknikal karena dapat memberikan informasi tentang potensi pergerakan harga selanjutnya. Pola spinning top dapat muncul di area support dan resistance.

Ketika pola Spinning Top terbentuk di dekat level support, ini dapat menunjukkan potensi bahwa tingkat tersebut masih menjadi area yang didukung oleh pembeli, dan ada kemungkinan bahwa harga akan memantul naik dari level tersebut. Lain halnya  ketika pola Spinning Top terbentuk di dekat level resistance, ini dapat menunjukkan potensi bahwa tingkat tersebut masih menjadi area yang dihadapi oleh penjual, dan ada kemungkinan bahwa harga akan berbalik turun dari level tersebut.

Namun bila, pola Spinning Top terbentuk di dekat level breakout, ini dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan kelanjutan tren setelah harga berhasil menembus level tersebut. Pola Spinning Top pada level breakout dapat menjadi sinyal bahwa tekanan pembeli atau penjual mulai melemah, dan pergerakan harga yang signifikan mungkin terjadi.

3. Konfirmasi

Dalam penggunaan Spinning Top, konfirmasi mengacu pada penggunaan indikator atau sinyal tambahan untuk memverifikasi sinyal yang diberikan oleh pola Spinning Top itu sendiri. Konfirmasi diperlukan untuk mengurangi kemungkinan sinyal palsu atau sinyal yang kurang valid. Penggunaan pola candlestick lain yang terjadi di sekitar Spinning Top dapat memberikan konfirmasi tambahan. Misalnya, jika Spinning Top diikuti oleh pola bullish seperti Bullish Engulfing atau Piercing Pattern, ini dapat memberikan konfirmasi bahwa pembeli mengambil alih dan harga kemungkinan akan naik.

Baca juga: Cara Trading Ampuh untuk Raih Profit dengan Pola Hikkake

Sedangkan indikator teknikal seperti Moving Average, RSI (Relative Strength Index), atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat digunakan untuk memberikan konfirmasi terhadap sinyal Spinning Top. Misalnya, jika Spinning Top terbentuk di dekat level support dan RSI menunjukkan divergensi bullish, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa harga mungkin akan naik.

Tak hanya itu, pola  grafik seperti pola segitiga, pola double top atau double bottom, atau pola breakout juga dapat digunakan sebagai konfirmasi terhadap sinyal Spinning Top. Jika Spinning Top terbentuk di dekat garis tren yang kuat atau di dekat level penting lainnya, dan kemudian diikuti oleh pola breakout yang mengkonfirmasi arah harga yang diantisipasi, ini dapat memperkuat sinyal Spinning Top.

Analisa candlestick spinning top tidak bisa digunakan secara independen. Pola ini menjadi lebih profitable jika terbentuk di level penting, seperti level support dan resisten kunci, atau dipasangkan dengan indikator lainnya. Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel

Popular Jurnal