Bagaimana Memasang StopLoss Dengan Benar

Dalam Trading momok manakutkan para trader juga nasabah adalah ketika posisi trading berlawanan dengan posisi awalnya, dimana para trader atau nasabah yang punya posisi tersebut dibuat ragu untuk membuat suatu keputusan harus diapakan posisinya dan biasanya mereka lebih memilih membiarkan atau bahkan bertahan dengan alasan yang kurang logis dengan suatu harapan bukan atas dasar technical atau pun fundamental bahkan meraka melupakan kekuatan modal yang dimiliki.

Disinilah Penggunaan Stoploss adalah solusi terbaik yang  juga merupakan bagian penting  dari Risk and Money Management serta kaidah trading yang utama dimana Stoploss akan bekerja secara otomatis manakala sikap kita diambang keraguan antara bertahan dengan minus ataukah kita akan mengalah dengan ambil sikap Cutloss, akan tetapi pada prakteknya komitmen tersebut banyak dilanggar dan akhirnya menjadikan Loss yang berkepanjangan dan tentunya secara mental akan sangat berdampak. Untuk itu pengunaan Stoploss adalah suatu bentuk kewajiban dalam melakukan trading tentunya dengan memahami betul bagaimana cara memasang Stoploss tersebut karena banyak pada kenyataannya  terjadi Stoploss tersentuh dan harga kembali ke posisi sebelumnya.

Hal ini di akibatkan kurangnya pemahaman dan pengetahuan cara memasang Stoploss dengan benar ditambah minimnya edukasi di indrustri ini karena “mohon maaf rata – rata pemahaman soal Stoploss nya sama mengenai bagaimana detail pemasangan Stoploss tersebut”. Banyak trader atau para nasabah yang menempatkan Stoploss dengan pemahaman yang salah dan hanya fokus kepada nilai minus berdasarkan paparan dari Risk and Money Management saja akan tetapi lupa dengan pemahaman dasar bagaimana menempatkan Stoploss nya berkenaan dengan pergerakan market tersebut.

Dibawah ini akan saya coba bahas bagaimana cara menempatkan Stoploss dengan benar :

  1. Pahami dulu kekuatan Equity kita berdasarkan Range (kisaran harga) yang terjadi berdasarkan Time Framenya, apakah kita akan membiarkan di timeframe 1 jam, 4 jam atau bahkan daily nya.
  2. Secara mental apakah kita akan siap dengan realita bahwa posisi trading terlanjur minus dan membesar minusnya di kala dari timeframe pendek ke timeframe panjang terus-terusan berlangsung minus meskipun bisa saja secara kekuatan modal masih bisa bertahan.
  3. Dalam basic trading kita mengenal adalah Support dan Resistant dimana kedua hal tersebut akan menjadi suatu rata – rata pergerakan dan tentunya akan menjadi rambu–rambu kita pada waktu melakukan trading baik dalam posisi untung atau sebaliknya. Dengan memahami bahwa harga yang sedang berlangsung ada di area mana atau di range kapan (4 jam ke 4 jam, 4 jam ke daily range, daily ke daily kah, daily ke weekly atau seterusnya), maka para trader akan lebih mudah memahami nantinya bagaimana menempatkan Stoploss
  4. Banyak kesalahfahaman mengenai pemasangan Stoploss ini hanya karena sudah menghitung besaran atau prosentase resiko kerugian setiap masuk posisi akan tetapi luput dengan pergerakan market itu sendiri berdasarkan waktu market yang terjadi. Dalam trading memahami Market Watch (Waktu Pasar) adalah hal penting karena kita akan tahu perkiraaan pasar mana yang sedang berlangsung dan ada timeframe berapa dan masuk di range kapan.
  5. History Repeat It Self adalah hal penting yang sangat dilupakan bahwa apa yang terjadi di Market adalah sesungguhnya adalah bentuk Pengulangan di masa lampau yang diulang di masa yang akan datang. Jadi apabila kita rajin melihat historical harga dimulai dengan melihat daily, lalu daily ke weekly, dan seterusnya kebelakang atau di timeframe 4 jam minimalnya maka kita akan tahu perkiraan harga akan bergerak dimana berdasarkan pengulangannya dan waktu tentunya.
  6. Bagaimana mungkin kita pasang Stoploss hanya 5 point umpamanya sedangkan market di timeframe 1 jam bergerak 5 point naik atau turun. Jadi ini akan sia-sia karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman marketnya terlebih dahulu.

image-artikel

Popular Jurnal