Mengenal Indikator Ichimoku Kinko Hyo

Indikator yang berasal dari Jepang ini terdiri dari beberapa komponen, seperti garis Tenkan, garis Kijun, Chikou Span, dan yang paling terkenal adalah Awan atau Kumo. Ichimoku Kinko Hyo memiliki kemampuan untuk menunjukkan arah trend dan level support dan resistance pada grafik harga dengan mudah dibaca. Oleh karena itu, indikator ini banyak digunakan oleh trader dalam mengidentifikasi peluang trading dan membuat keputusan trading yang lebih baik. Meskipun terdapat kelebihan dan kekurangan dari Ichimoku Kinko Hyo, namun indikator ini tetap menjadi salah satu pilihan populer bagi trader di seluruh dunia.

Apa Itu Ichimo Kinko Hyo?

Ichimoku Kinko Hyo adalah salah satu indikator teknikal populer yang digunakan dalam analisis teknikal. Indikator ini dikembangkan oleh seorang jurnalis keuangan bernama Goichi Hosoda pada tahun 1930-an di Jepang. Ichimoku Kinko Hyo terdiri dari beberapa komponen, termasuk moving average, garis support dan resistance, dan awan yang dapat memberikan informasi tentang tren dan momentum pasar.

Komponen-komponen Ichimoku Kinko Hyo

  1. Tenkan-sen: Tenkan-sen adalah moving average periode 9 yang digunakan untuk menentukan arah tren pendek (short-term). Tenkan-sen adalah garis merah pada grafik Ichimoku Kinko Hyo.
  2. Kijun-sen: Kijun-sen adalah moving average periode 26 yang digunakan untuk menentukan arah tren menengah (medium-term). Kijun-sen adalah garis biru pada grafik Ichimoku Kinko Hyo.
  3. Senkou Span A dan B: Senkou Span A dan B adalah dua garis support dan resistance yang membentuk awan Ichimoku. Senkou Span A dihitung dengan menambahkan Tenkan-sen dan Kijun-sen dan kemudian membaginya dua. Senkou Span B dihitung dengan menggunakan moving average periode 52 dan digambarkan dengan warna hijau pada grafik Ichimoku Kinko Hyo.
  4. Chikou Span: Chikou Span adalah harga penutupan yang dipindahkan ke kiri sebanyak 26 periode. Chikou Span digunakan untuk menentukan kekuatan tren dan digambarkan sebagai garis orange pada grafik Ichimoku Kinko Hyo.

Cara menggunakan Ichimoku Kinko Hyo

  1. Identifikasi arah tren: Jika harga berada di atas awan Ichimoku, maka tren pasar dikatakan bullish (naik). Jika harga berada di bawah awan Ichimoku, maka tren pasar dikatakan bearish (turun).
  2. Identifikasi level support dan resistance: Senkou Span A dan B dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Jika harga berada di atas awan, maka Senkou Span A adalah level support pertama, sedangkan Senkou Span B adalah level support kedua. Sebaliknya, jika harga berada di bawah awan, maka Senkou Span A adalah level resistance pertama, sedangkan Senkou Span B adalah level resistance kedua.
  3. Identifikasi sinyal buy dan sell: Sinyal buy dapat terjadi ketika harga bergerak di atas awan dan Tenkan-sen melintasi Kijun-sen dari bawah ke atas. Sinyal sell dapat terjadi ketika harga bergerak di bawah awan dan Tenkan-sen melintasi Kijun-sen dari atas ke bawah.
  4. Konfirmasi dengan Chikou Span: Chikou Span dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal buy atau sell. Jika Chikou Span berada di atas harga, maka sinyal buy dikonfirmasi. Sebaliknya, jika Chikou Span berada di bawah harga, maka sinyal sell dikonfirmasi.

Baca juga: Margin Call: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Apa itu Awan, Kumo, Atau Cloud?

Dalam konteks indikator Ichimoku Kinko Hyo, istilah “awan”, “kumo”, atau “cloud” merujuk pada bagian dari indikator yang terdiri dari dua garis Senkou Span A dan Senkou Span B yang berfungsi sebagai level support dan resistance.

Senkou Span A dihitung dengan menambahkan nilai Tenkan-sen dan Kijun-sen, dan kemudian membaginya menjadi dua. Hasilnya kemudian digambarkan di atas grafik harga dengan warna hijau. Senkou Span A ini berfungsi sebagai level support pertama pada Ichimoku Kinko Hyo.

Senkou Span B dihitung dengan menggunakan moving average periode 52 dan kemudian digambarkan di atas grafik harga dengan warna oranye. Senkou Span B ini berfungsi sebagai level support kedua pada Ichimoku Kinko Hyo.

Kumo atau awan terbentuk ketika Senkou Span A dan Senkou Span B berada di antara harga saat ini dan 26 periode sebelumnya. Jadi, kumo ini berfungsi sebagai area support dan resistance yang relatif lebar dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi arah tren serta tingkat support dan resistance pada grafik.

Jika harga berada di atas kumo, maka tren pasar cenderung bullish dan kumo berfungsi sebagai level support pertama dan kedua. Jika harga berada di bawah kumo, maka tren pasar cenderung bearish dan kumo berfungsi sebagai level resistance pertama dan kedua.

Kumo atau awan merupakan salah satu komponen penting dalam Ichimoku Kinko Hyo, karena dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang arah tren pasar dan level support dan resistance pada grafik. Kumo yang lebih lebar menunjukkan tingkat support dan resistance yang lebih kuat, sementara kumo yang lebih tipis menunjukkan level support dan resistance yang lebih lemah.

Cara Membaca Ichimoku Kinko Hyo

Ichimoku Kinko Hyo adalah indikator teknikal yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat membantu trader untuk mengidentifikasi arah trend, level support dan resistance, serta momentum harga. Berikut adalah cara membaca Ichimoku Kinko Hyo:

  1. Tenkan-sen dan Kijun-sen: Kedua garis ini berfungsi sebagai indikator momentum dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi arah trend pasar. Jika garis Tenkan-sen berada di atas garis Kijun-sen, maka tren pasar cenderung bullish. Jika garis Kijun-sen berada di atas garis Tenkan-sen, maka tren pasar cenderung bearish.
  2. Chikou Span: Garis ini terdiri dari harga penutupan saat ini yang digambar ke belakang sejauh 26 periode. Jika garis ini berada di atas grafik harga saat ini, maka tren pasar cenderung bullish. Jika garis ini berada di bawah grafik harga saat ini, maka tren pasar cenderung bearish.
  3. Senkou Span A dan Senkou Span B: Kedua garis ini membentuk awan atau kumo, yang dapat digunakan sebagai level support dan resistance pada grafik. Jika harga berada di atas kumo, maka tren pasar cenderung bullish dan kumo berfungsi sebagai level support pertama dan kedua. Jika harga berada di bawah kumo, maka tren pasar cenderung bearish dan kumo berfungsi sebagai level resistance pertama dan kedua.
  4. Kumo Breakout: Jika harga menembus kumo dari bawah ke atas, maka ini menunjukkan sinyal beli (buy signal). Jika harga menembus kumo dari atas ke bawah, maka ini menunjukkan sinyal jual (sell signal).
  5. Kumo Twist: Jika Senkou Span A dan Senkou Span B saling berpotongan, maka ini menunjukkan perubahan arah tren yang mungkin akan terjadi.

Baca juga: Pentingnya Bearish dan Bullish Untuk Posisi Entry dan Exit

Kelebihan dan Kekurangan Ichimoku Kinko Hyo

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari Ichimoku Kinko Hyo:

Kelebihan:

  1. Menunjukkan arah trend: Ichimoku Kinko Hyo dapat membantu trader untuk mengidentifikasi arah trend dengan mudah. Dengan memahami arah trend, trader dapat mengambil keputusan trading yang lebih baik.
  2. Menunjukkan level support dan resistance: Komponen “awan” atau “kumo” pada Ichimoku Kinko Hyo dapat memberikan level support dan resistance yang cukup jelas pada grafik harga. Hal ini dapat membantu trader dalam menentukan posisi beli dan jual pada pasar.
  3. Mudah dibaca: Indikator Ichimoku Kinko Hyo terdiri dari beberapa komponen yang mudah dibaca dan dimengerti. Bahkan trader pemula pun dapat dengan mudah menggunakannya.
  4. Berfungsi pada semua pasar dan timeframe: Indikator ini dapat digunakan pada semua pasar dan timeframe, sehingga dapat diaplikasikan pada berbagai instrumen trading.

Kekurangan:

  1. Terlalu kompleks: Meskipun Ichimoku Kinko Hyo mudah dibaca, namun indikator ini terdiri dari beberapa komponen yang cukup kompleks dan memerlukan waktu untuk dipelajari dengan baik.
  2. Tidak cocok untuk semua trader: Ada beberapa trader yang tidak suka menggunakan Ichimoku Kinko Hyo karena mereka menganggap indikator ini terlalu lambat dalam memberikan sinyal. Hal ini dapat menyebabkan mereka kehilangan peluang trading yang sebenarnya cukup baik.
  3. Subjektif: Seperti indikator teknikal lainnya, Ichimoku Kinko Hyo juga tergantung pada interpretasi trader. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang berbeda-beda pada trader yang berbeda.

Meskipun memiliki kekurangan, Ichimoku Kinko Hyo tetap menjadi indikator teknikal populer yang digunakan oleh banyak trader karena kemampuannya dalam mengidentifikasi arah trend dan level support dan resistance. Sebagai trader, Anda dapat mempelajari Ichimoku Kinko Hyo secara terperinci dan mengujinya pada akun demo untuk menentukan apakah indikator ini cocok untuk digunakan pada strategi trading Anda.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI

image-artikel

Popular Jurnal