Mengenal Kontrak Berjangka Batubara

Peluang bursa berjangka Indonesia memperdagangkan kontrak batubara cukup potensial. Mengingat pasar lokal terutamanya PT PLN (persero), sebagai konsumen terbesar untuk menghasilkan engeri listrik. Di samping itu, untuk masa yang akan datang PT PLN (persero) mengembangkan pembangkit listrik dengan kapasitas 50.000 mega watt.

Dari dunia industri dalam negeri pun saat ini tengah beralih menggunakan batubara sebagai sumber energi listrik. Mengingat energi batubara lebih murah dan ramah lingkungan. Bisakah meraup cuan dari kontrak berjangka batubara? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.

Definisi Pasar Berjangka Batubara

Pasar berjangka batubara merupakan pasar terorganisir yang memperdagangkan kontrak berjangka batubara yang merupakan kontrak jual beli batubara dalam jumlah, mutu, jenis, tempat, dan waktu penyerahan di kemudian hari yang telah ditetapkan. Mekanisme jual beli inidiatur dalam Undangundang No. 32 Tahun 1997, Pasal 1 Ayat 4.

Kontrak berjangka batubara saat ini telah diperdagangkan dibeberapa bursa berjangka luar negeri, diantaranya New York Mercantile Exchange (NYMEX) : Central Appalachian Coal Futures (2001), European Energy Exchange (EEX) : ARA Coal Futures dan Richards Bay Coal Futures (2006), ICE : European Coal Futures (berbasis AP12) dan South African Coal Futures (berbasis AP14) (2006), Newcastle futures (2008), Australian Securites Exchange (ASX) : Newcastle futures (2009).

Manfaat Pasar Berjangka Batubara

Ada beberapa manfaat perdagangan komoditas batubara yaitu:

  • Tempat untuk penemuan harga (price discovery) untuk pengiriman batubara di masa mendatang.
  • Produsen batubara dapat menjual kontrak berjangka untuk mengunci harga pada volume penjualan tertentu yang diharapkan diproduksi di bulan-bulan mendatang. 
  • Produsen listrik dapat membeli kontrak berjangka untuk melakukan lindung nilai terhadap kenaikan harga bahan bakar beban dasar (base load fuel). 
  • industri pengguna batubara dapat menggunakan kontrak berjangka untuk mengunci biaya pasokan batubara. 
  • Pedagang (trader) batubara dapat melakukan lindung nilai terhadap harga ekspor/impor.

 

Latar Belakang Munculnya Pasar Berjangka Batubara

Ada beragam alasan mengapa muncul pasar berjangka batubara di berbagai belahan dunia. Seperti di Amerika Serikat, kecenderungan produsen listrik pada kontrak jangka pendek dengan harga yang lebih fleksibel untuk mengurangi level inventori. Di Australia, dilatarbelakangi adanya kontrak berjangka dengan penyelesaian pengiriman dan untuk menarik para trader batubara dari Jepang.

 

Di Eropa, di latarbelakangi peningkatan risiko kredit dan counter party pada saat krisis yang tejadi di tahun 2008, hal itu menyebabkan perdagangan di luar bursa tanpa lembaga kliring yang menjamin transaksi banyak mengalami kegagalan. Di sisi lain, terjadinya liberalisasi dan deregulasi pasar listrik.

Baca juga: Trading Perak: Menguntungkan atau Tidak

Karakteristik Perdagangan Batubara

Batubara adalah sumber daya alam milik negara, pemerintah menjamin tersedianya batubara untuk kebutuhan dalam negeri. Untuk kepentingan nasional, pemerintah dapat melakukan pengendalian produksi dan ekspor, perpindahan hak kepemilikan batubara antara pemerintah dengan perusahaan tambang adalah melalui royalti.

Royalti ditetapkan berdasarkan tonase dan harga : PKP2B:13,5% x tonase x harga IUP : 3% x tonase x harga. Untuk optimalisasi pendapatan negara yang berasal dari batubara dan menghindari praktek transfer pricing, diperlukan harga patokan batubara (Permen ESDM No. 17/2010 tentang tata cara penetapan harga patokan penjualan mineral dan batubara).

Direktorat Jendral Mineral dan Batubara menetapkan harga batubara acuan dengan menggunakan formula yang mengacu pada indeks ICI-1, Platts-1, NEX, dan GC. HBA ini berlaku untuk harga spot ( penjualan dibawah 12 bulan ). Weighted average HBA 3 bulan terakhir berlaku untuk penjualan batubara selama 12 bulan.

Batubara dari tambang yang berbeda juga berbeda dalam hal; nilai kalori, kadar abu, kadar air, kadar belerang, kekerasan, ukuran dan lain-lain. Pembelian batubara memiliki kebutuhan yang spesifik bergantung kepada spesifikasi fasilitas pembakaran, regulasi pemerintah, ketersediaan tempat penyimpanan.

Ketidakpastian yang dihadapi oleh produsen batubara adalah harga dan seterunya marjin keuntungan. Sedangkan ketidakpastian yang dihadapi oleh pengguna batubara adalah kontinuitas pasokan sesuai dengan ) kualitas dan kuantitas yang diharapkan, keberlanjutan proses produksi.

Baca juga: Mengenal Trading Komoditas Olein

Kontrak pembelian batubara adalah kontrak business to business dan nilai hubungan jangka panjang lebih tinggi dibandingkan dengan hubungan jangka pendek investasi spesifikasi dalam relasi pembeli dan penjual. Untuk itu, penting untuk mengamati dan menganalisis batubara baik dengan analisa teknikal ataupun fundamental agar tidak terjebak kerugian.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel

Popular Jurnal