Kopi Sebagai Soft Commodity, Cuan Gak Sih

Ada banyak produk komoditas yang diperdagangkan di bursa berjangka, seperti minyak bumi, emas, perak, dan hasil agrikultur. Banyak yang bertanya-tanya, apakah trading kopi akan menguntungkan seperti layaknya minyak bumi ataupun emas.

Soft commodity diproduksi dan diperdagangkan secara global dan dijalin ke dalam jalinan kehidupan sehari-hari. Berikut ini kita bahas salah satu soft commodity yang paling populer di dunia yaitu kopi. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Mengenal Soft Commodity Kopi

Soft commodity atau komoditas hasil pertanian adalah bahan mentah dan bahan dalam produksi makanan dan tekstil, yang kemudian dikonsumsi dalam bentuk akhirnya. Biasa disebut juga sebagai barang satu kali pakai.

Kopi merupakan salah satu komoditas yang saat ini sedang naik daun dan komoditas yang paling diminati di seluruh dunia. Anda pasti seringkali memulai hari dengan menikmati secangkir kopi. Di seluruh dunia, kopi merupakan jembatan untuk berbagai bisnis dan memulai kehidupan sosial.

Kopi merupakan hasil budidaya di daerah tropis seperti Amerika Latin, Afrika Timur, Australasia, dan Asia Tenggara. Termasuk Indonesia merupakan pemasok kopi terbesar di seluruh dunia.

Baca juga: Mari Kenali 2 Jenis Trader Di Dalam Perdagangan Komoditas

Faktor Yang Mempengaruhi Harga Kopi

Ada beragam faktor yang dapat memengaruhi kualitas kopi. Contohnya, iklim, cuaca, kondisi tanah, kelembaban udara, dan kesehatan tanaman. Hal ini memengaruhi harga jual kopi di pasaran sebagai komoditas lunak.

Sebagai contoh lagi, cuaca dapat mendongkrak panen kopi besar-besaran di Brazil dan menjadikannya harga lebih rendah karena pasar mengantisipasi panen besar. Brazil memproduksi sebanyak sepertiga kopi dunia. Jadi ukuran panen di sini merupakan faktor penting di sisi penawaran.

Untungkah Trading Kopi Saat Ini?

Soft commodity seperti kopi dapat ditradingkan dan berorientasi pada pasar investasi. Perbedaannya adalah pada penggunaan CFD (kontrak yang diselesaikan secara tunai, tidak dapat diserahkan) yang memungkinkan pedagang untuk berspekulasi tentang naik turunnya harga soft commodity tanpa membuat atau menerima penyerahan yang mendasarinya.

Cuan kopi tadi mampu didapatkan melalui trading pada pasar berjangka (futures), dan perdagangan dilakukan di bursa berjangka. Transaksi pada bursa berjangka dilakukan dengan sistem kontrak, saat jatuh tempo maka pemegang kontrak tadi akan menerima komoditas yg dibeli. Transaksi semacam ini umumnya dilakukan buat hedging atau lindung nilai, baik dari sisi penjual ataupun pembeli.

Tetapi banyak juga yg memakai transaksi pada pasar berjangka hanya buat mencari cuan. misalnya dalam masalah kopi, pada akhir Juni berada di level US$ 1.190/ton, trader yg membeli kontrak kopi pada harga tersebut tentunya akan mendapat cuan 26% hingga hari ini.

Baca juga: Apa Saja Untung dan Rugi dari Trading Komoditi?

Bila kontrak tersebut dipegang hingga jatuh tempo, maka beliau akan menerima kopi sinkron menggunakan kontrak. buat menghindari tadi, pihak trader akan menjual balik produk yang dimiliki pada harga waktu ini, US$ 1.466/ton, sehingga ia akan mendapat cuan 26% asal ketika kontrak dibeli. Pasar berjangka belum terlalu familiar pada Indonesia, tetapi sangat ramai di luar negeri.

Itulah pembahasan mengenai soft commodity kopi. Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

#TradingSemakinPede

image-artikel

Popular Jurnal