Pergerakan Harga Emas Berpotensi Terbatas

NEWS FLASH

Economic News & Analysis

Indeks dollar menguat di atas 104.10 pada hari Rabu, bersiap untuk memperoleh kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut karena data terbaru menunjukkan bahwa Federal Reserve belum siap untuk penurunan suku bunga.

Klaim pengangguran (Jobless Claims) mingguan turun 24.000 menjadi 209.000 jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 225.000. Selain itu, ekspektasi inflasi AS tahun depan naik ke level tertinggi dalam 7 bulan sebesar 4,5% di bulan November, naik dari perkiraan awal sebesar 4,4% dan di atas 4,2%.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun turun di bawah 4,4% pada hari Rabu, memperpanjang kemunduran tajam dari beberapa minggu terakhir ke level terendah baru dalam dua bulan karena bukti lebih lanjut perlambatan ekonomi memperkuat seruan bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya, sehingga mendukung permintaan. untuk obligasi pemerintah.

Pesanan barang tahan lama (Durable goods Order) mengalami kontraksi tajam lebih besar dari perkiraan pada bulan Oktober, turun 5,4% dari bulan sebelumnya. Hasil ini bertepatan dengan angka inflasi konsumen yang lebih rendah dari perkiraan pada periode tersebut

Rilis data terakhir dari University of Michigan’s pada bulan November Indeks sentimen konsumen tercatat sebesar 61,3, sedikit naik dari angka awal sebesar 60,4 namun masih lebih rendah dibandingkan angka bulan Oktober sebesar 63,8.

Di bidang komoditas, harga minyak sempat merosot lebih dari 4% dengan mencapai harga terendah di $73.78 karena kelompok negara penghasil minyak yang dikenal sebagai OPEC+ menunda pertemuan yang dijadwalkan untuk membahas masalah produksi.  harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) akhirnya pulih, menjadi turun sekitar 1% di area $76.76 (Closing Price).

Saham-saham AS naik pada hari Rabu karena investor mencerna pendapatan pembuat chip AI Nvidia (NVDA) menjelang libur perdagangan hari raya Thanksgiving pada hari Kamis. Nasdaq Composite yang padat teknologi dan S&P 500 naik sekitar 0,4%, sedangkan Dow Jones Industrial Average (^DJI) naik sekitar 0,5% atau sekitar 185 poin.

Harga emas turun di bawah level kunci $2.000 pada hari Rabu karena dollar AS rebound dari posisi terendah dan imbal hasil Treasury mengurangi kerugian, sementara ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga membatasi penurunan harga emas. Harga emas di pasar turun 0,5% dengan mencapai harga terendah di $1,989.63 dan mencatat penurunan harian terbesar sejak 10 November.

Economic data untuk pekan ini:

Rabu    : Durable goods, weekly jobless claims, UoM Consumer Sentiment Final

Jum’at  : US Service PMI, US Manufacturing PMI

Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,

Prospek Harga Emas Hari Kamis(23/11/23) 

Data Perdagangan pada hari Rabu(22/11)

Open: 1,997.69   High: 2,006.25  Low: 1,986.86  Close: 1,989.63   Range: $19.

Untuk area Resistance emas akan menguji area harga 2,003.26 dengan dorongan lebih luas  menuju area 2,011.77 – 2,022.27

Untuk area support emas akan menguji level harga 1,981.62  dengan tekanan lebih dalam menuju area 1,970.68 – 1,962.41

Prospek Harga Minyak Hari Kamis(23/11/23)

Data perdagangan pada hari Rabu (22/11)

Open: 77.74   High: 77.94  Low: 73.78  Close: 76.76   Range:  $4.16

Minyak akan tetap menguji area resistance di 77.60 dengan dorongan lebih luas  menuju area  78.43 – 79.75

Untuk area support Minyak  akan menguji area 75.95  dengan tekanan lebih dalam menuju area  74.34 – 73.30

 

GOLD INTRADAY AREA

R1 1,994   R2 2,007  R3 2,020

S1 1,981    S2  1,973   S3 1,965

OPEN POSITION BUY
Price Level 1,981
Profit Target Level 1.992
Stop Loss Level 1,974
OPEN POSITION SELL
Price Level 1,994
Profit Target Level 1,986
Stop Loss Level 2,001

OIL INTRADAY AREA

R1 77.60        R2 78.43     R3  79.75

S1 75.95         S2 74.34   R3 73.30

OPEN POSITION BUY
Price Level 75.95
Profit Target Level 77.97
Stop Loss Level 75.45
OPEN POSITION SELL
Price Level 77.60
Profit Target Level 76.55
Stop Loss Level 78.10

 

 

image-artikel

Popular Jurnal