Trader Profesional vs Trader Pemula: Yang Mana Kamu?

Menjadi seorang trader forex bukanlah hal yang mudah. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk analisis pasar, manajemen risiko, dan psikologi trading. Namun, ketika kita memperhatikan trader di pasar forex, kita dapat membedakan dua tipe trader: trader profesional dan trader pemula. Kedua tipe trader ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan mereka terhadap trading dan cara mereka mengelola risiko dalam perdagangan. 

Meskipun begitu, tidak ada satu pun tipe trader yang lebih baik dari yang lainnya, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada akhirnya, pilihan menjadi trader profesional atau trader pemula adalah keputusan yang harus dipertimbangkan dengan baik dan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan tujuan trading masing-masing. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Kualitas Trader Profesional

Seorang trader profesional memiliki beberapa kualitas yang membedakannya dari trader amatir atau pemula. Berikut adalah beberapa kualitas yang dimiliki oleh trader profesional:

1. Kemampuan Mengenali Pasar

Kemampuan mengenali pasar merupakan salah satu kualitas penting yang harus dimiliki oleh seorang trader. Hal ini karena pasar yang selalu berubah-ubah dan sangat dinamis membutuhkan trader yang mampu memahami pergerakan pasar dan membuat keputusan trading yang tepat. Trader professional harus melakukan analisis fundamental dalam setiap kegiatan tradingnya. Analisis fundamental dilakukan dengan mengamati kondisi ekonomi, politik, sosial, dan berita yang dapat mempengaruhi pasar. Dalam analisis fundamental, trader memperhatikan berita ekonomi, seperti data GDP, inflasi, dan tingkat pengangguran, serta peristiwa politik yang berpengaruh pada pasar.

Selain itu, trader professional harus mengamati pergerakan harga pada grafik. Dalam analisis teknikal, trader memperhatikan pola pergerakan harga, seperti support dan resistance, trendline, dan indikator teknikal lainnya. Tak hanya itu, trader harus mengnali karakteristik pasar forex. Setiap pasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebagai contoh, pasar saham cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar forex. Oleh karena itu, trader perlu mengenal karakteristik pasar yang ditradingkan agar dapat membuat strategi trading yang tepat.

 Risiko dalam trading tidak dapat dihindari, namun dapat dikurangi dengan manajemen risiko yang baik. Trader perlu mempertimbangkan risiko dalam setiap keputusan trading yang diambil dan menggunakan manajemen risiko yang tepat untuk menghindari kerugian yang besar.

Terakhir, trader professional harus mengamati sentimen pasar yang dapat mempengaruhi pergerakan harga dalam jangka pendek. Trader perlu memperhatikan sentimen pasar, seperti kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan isu-isu politik yang dapat mempengaruhi pasar.

 

2. Bisa Mengenali Berita yang Penting 

Dalam trading, penting bagi seorang trader untuk mengetahui mana kabar yang penting dan dapat mempengaruhi pasar, serta mana kabar yang tidak begitu signifikan dan tidak akan berdampak besar pada pergerakan harga seperti berita ekonomi, laporan keuangan, berita proyek terbaru, berita politik, dan berita industri.

Dalam mengetahui mana kabar yang penting, trader perlu selalu berusaha untuk terus belajar dan mengikuti berita terbaru yang dapat mempengaruhi pasar. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang penting, trader dapat membuat keputusan trading yang tepat dan meraih keuntungan dalam pasar yang selalu berubah-ubah.

 

3. Pandai Mengatur Emosi Saat Trading

Pada saat trading, penting bagi seorang trader untuk dapat mengatur emosinya. Hal ini karena pasar keuangan selalu bergerak dan dapat memicu emosi yang berlebihan pada trader, seperti kegembiraan, ketakutan, atau keserakahan, yang dapat berdampak pada keputusan trading yang tidak rasional.

Dalam mengatur emosi saat trading, trader perlu berlatih secara konsisten dan terus belajar untuk mengatasi emosi yang muncul saat mengambil keputusan trading. Dengan disiplin dan manajemen risiko yang tepat, seorang trader dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang dan membangun karir trading yang sukses.

 

4. Pemilihan Pair yang Tepat

Pemilihan pair yang tepat sangat penting dalam trading forex. Sebuah pair yang memiliki volatilitas yang tinggi, seperti GBP/USD, dapat memberikan peluang keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Sebaliknya, pair yang memiliki volatilitas rendah, seperti EUR/CHF, cenderung stabil dan kurang mengalami fluktuasi harga yang besar.

Sebuah pair dengan likuiditas yang tinggi, seperti EUR/USD atau USD/JPY, lebih mudah untuk diperdagangkan dan memiliki spread yang lebih rendah. Dalam trading forex, korelasi antar pair perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi risiko portofolio. Misalnya, jika seorang trader memegang posisi long pada EUR/USD dan GBP/USD, maka risiko mereka akan meningkat karena korelasi positif antara kedua pair tersebut.

Baca juga: Wajib Tahu! 6 Cara Ampuh Hindari Takut Saat Trading!

Sebuah pair dengan spread yang rendah, seperti EUR/USD atau USD/JPY, lebih murah untuk diperdagangkan dan dapat meningkatkan keuntungan trading. Seorang trader perlu memperhatikan berita ekonomi dan kebijakan moneter dari negara-negara yang terlibat dalam pair yang diperdagangkan, seperti pengumuman suku bunga, data inflasi, dan perkembangan politik.

Dalam memilih pair yang tepat, seorang trader perlu mempertimbangkan semua faktor di atas dan memilih pair yang sesuai dengan gaya trading dan tujuan investasi mereka. Seorang trader juga perlu selalu mengupdate pengetahuan mereka tentang pasar dan mampu menyesuaikan strategi trading mereka dengan kondisi pasar yang terjadi.

 

5. Memahami Grafik Harga

Penggunaan grafik harga tidak bisa dilepaskan dari trading. Untuk trader pemula, lebih baik fokus saja belajar membaca price action tanpa indikator. Trader wajib mempelajari cara mengenali tren, serta belajar mengenali pola-pola candlestick dan sinyal apa yang diwakili oleh pola tersebut. Umumnya, pola candlestick bisa menunjukkan apakah trend akan berlanjut atau berbalik arah.

 

6. Manajemen Risiko yang Baik

Manajemen risiko yang solid saat trading adalah suatu strategi untuk mengurangi risiko dan kerugian dalam kegiatan trading. Hal ini dilakukan dengan cara memahami risiko yang mungkin terjadi, menentukan jumlah risiko yang bisa diambil, dan membuat rencana untuk mengurangi risiko tersebut.

Ciri Trader Pemula yang Harus Dihindari 

Untuk menjadi trader professional pasti membutuhkan jam terbang dan pengalaman yang tinggi. Namun, sebagai pemula ada beberapa ciri trader pemula yang harus dihindari agar Anda bertumbuh menjadi trader professional.

1. Selalu Memiliki Prasangka Buruk Terhadap Broker

Memiliki prasangka buruk terhadap broker dan selalu menganggap mereka curang adalah perilaku yang sebaiknya dihindari oleh trader. Meskipun ada beberapa kasus penipuan yang dilakukan oleh broker yang tidak jujur, kebanyakan broker terkemuka dan diatur oleh otoritas keuangan yang memastikan bahwa mereka beroperasi secara transparan dan sesuai dengan aturan.

Jika seorang trader selalu menganggap bahwa broker curang, ini dapat berdampak negatif pada strategi trading mereka dan dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam trading. Misalnya, trader dapat memutuskan untuk menghindari broker tertentu atau memilih broker yang menawarkan bonus besar daripada broker yang lebih andal. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar dan membuat trader terjebak dalam lingkaran setan yang sulit untuk dikeluarkan.

 

2. Menyalahkan Kondisi Pasar yang Berfluktuasi dengan Cepat

Selalu menyalahkan keadaan pasar dalam trading forex merupakan perilaku yang sebaiknya dihindari oleh trader. Pasar forex merupakan lingkungan yang dinamis dan terus berubah, dan pergerakan harga yang terjadi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peristiwa politik, ekonomi, dan sosial.

Namun, sebagai trader, Anda harus menyadari bahwa pasar forex bersifat tidak dapat diprediksi dengan pasti dan terdapat risiko yang terkait dengan trading. Jika trader selalu menyalahkan keadaan pasar ketika mengalami kerugian, ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk belajar dari kesalahan dan membuat perbaikan dalam strategi trading mereka.

Sebaliknya, trader harus berusaha untuk memahami bagaimana pasar forex beroperasi dan bagaimana cara mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Trader harus melakukan analisis pasar dengan cermat, mengembangkan strategi trading yang baik, dan menggunakan manajemen risiko yang tepat untuk mengurangi risiko kerugian.

 

3. Tidak Mengikuti Strategi Trading

Tidak mengikuti rencana trading merupakan perilaku yang sebaiknya dihindari oleh trader karena dapat berdampak buruk pada hasil trading dan mengakibatkan kerugian. Rencana trading merupakan panduan yang penting untuk membantu trader dalam membuat keputusan trading yang baik dan mengatur manajemen risiko.

Jika trader tidak mengikuti rencana trading mereka, mereka dapat melakukan trading impulsif dan membuat keputusan yang tidak rasional, terutama dalam situasi di mana pasar forex bergerak cepat atau tidak terduga. Hal ini dapat mengakibatkan trader mengambil posisi yang salah atau tidak memasang stop loss yang tepat, dan mengakibatkan kerugian besar.

Selain itu, tidak mengikuti rencana trading juga dapat menyebabkan kecenderungan over-trading atau over-leveraging, di mana trader terlalu sering membuka posisi atau menggunakan leverage yang terlalu tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar dan membahayakan modal trading mereka.

Baca juga: Catat! Risk and Reward Ratio dalam Trading Forex

4. Hanya Memikirkan Cara Profit dalam Waktu Cepat

Hanya memikirkan cuan dalam waktu singkat adalah perilaku yang sebaiknya dihindari oleh trader forex. Sebagai trader, memang penting untuk mencari keuntungan atau cuan, tetapi hanya fokus pada cuan dalam waktu singkat saja dapat menyebabkan trader melakukan tindakan yang tidak rasional dan berisiko.

Jika trader hanya memikirkan cuan dalam waktu singkat, mereka mungkin akan tergoda untuk memasuki posisi yang tidak terukur risikonya, seperti mengambil posisi besar dengan leverage yang tinggi atau trading tanpa menggunakan stop loss. Hal ini bisa sangat berbahaya karena jika pasar bergerak tidak sesuai dengan harapan, trader dapat mengalami kerugian besar yang bisa menghabiskan seluruh modal trading mereka.

Menghindari ciri-ciri tersebut dan membangun kebiasaan trading yang baik dapat membantu trader pemula untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola risiko dan mencapai tujuan trading yang ditetapkan.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI

image-artikel

Popular Jurnal