6 Istilah Penting Trading Saham Online Ini Harus Anda Pahami Sebelum Mulai Trading!

Berbeda dengan investasi yang harus berjalan selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, trading saham dilakukan dengan jangka waktu yang lebih pendek seperti harian, mingguan, bahkan dalam hitungan jam. 

Apalagi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat trading saham online dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Sehingga tidak menutup kemungkinan Anda bisa mendapat keuntungan maksimal dalam jangka waktu yang cepat. Supaya sukses dalam trading saham, Anda perlu mengetahui berbagai istilah yang ada pada kegiatan trading saham. Apa sajakah itu? Berikut adalah ulasannya untuk Anda.

 

1. Bull Market/ Bear Market

Sebelum Anda terjun dalam trading saham online, mengetahui istilah bull market dan bear market terlebih dahulu merupakan hal yang wajib karena sifat pasar saham yang cenderung fluktuatif. Kedua istilah ini adalah indikator tren yang dialami pasar saham pada waktu tertentu. Bull market mengacu pada periode di mana indeks harga saham meningkat dan Bear market mengacu pada periode di mana indeks harga saham jatuh. 

 

2. Analisis Teknikal 

Untuk memperkirakan apakah dapat membeli atau menjual saham, Anda perlu melihat grafik historis pergerakan saham. Analisa teknikal adalah teknik yang digunakan untuk mengamati berbagai pola seperti data pasar, harga saham, serta volume transaksi saham.

 

3. Support dan Resistance 

Faktor esensial dalam analisis teknikal yang menentukan sinyal beli dan jual pada trading saham online adalah support dan resistance. Support adalah harga terendah yang pernah dialami oleh suatu saham sebelum akhirnya kembali naik. Lalu, resistance merupakan harga tertinggi dari sebuah saham sebelum akhirnya jatuh. 

 

4. Stop-Loss dan Take-Profit

Entah itu investasi atau trading saham online, keduanya sama-sama memiliki resiko kerugian yang harus diwaspadai. Untuk menghindari kerugian yang lebih jauh maka stop-loss bisa trader gunakan untuk mencegahnya. Stop-loss merupakan order atau perintah jual otomatis yang diberikan kepada broker. Perintah ini akan aktif apabila saham tersebut yang jatuh ke titik harga yang sudah ditentukan sebelumnya. 

Stop-loss seringkali digunakan bersamaan bersama take-profit. Order take-profit dipasang oleh trader saat entry atau mengambil posisi beli/buy untuk menjual saham yang sedang naik untuk menghindari kemungkinan baru menjualnya ketika harganya merosot. Harga dibawah support akan dipakai acuan untuk stop-loss dan harga yang mendekati resistance akan menjadi acuan apabila trader ingin take-profit.

 

5. Moving Average 

 

Indikator teknikal yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi arah tren adalah moving average. Definisi dari moving average sendiri adalah rata-rata harga saham dalam rentang waktu tertentu. Indikator ini dapat mengestimasi sebuah pergerakan saham, apakah trennya naik atau malah turun. 

Indikator moving average dapat disesuaikan dan dimodifikasi sepenuhnya. Hal ini berarti bahwa trader dapat dengan bebas memilih kerangka waktu apapun yang diinginkan saat sedang menghitung rata-rata. Biasanya rata-rata waktu yang paling sering digunakan adalah 15,20,30,50,100, dan 200 hari. 

 

6. Spread

Spread merupakan biaya yang dikenakan kepada trader saat melakukan transaksi. Biaya ini dihitung dari nilai selisih dari harga beli (ask) dan harga jual (bid) saham antara trader dengan broker.

Saat Anda menggunakan jasa broker untuk melakukan trading saham online tentunya ada komisi yang harus ditanggung apabila menggunakan broker. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih broker yang memiliki biaya spread rendah seperti di TPFx. 

Tidak hanya spread yang rendah, Anda juga bisa trading harian tanpa dikenakan biaya swap dan modal yang minim menggunakan leverage sampai 1:400. Selain itu, Anda juga dapat merasakan trading dengan berbagai indeks saham terbesar di dunia seperti NASDAQ, Dow Jones, S&P 500, Han Seng, dan Nikkei 225. Tunggu apalagi? Mau dapat keuntungan maksimal dari trading? TPFx jawabannya!

 

image-artikel

Popular Jurnal